Minggu, 28 Januari 2018

Jerit Aksara


Aksara menjerit melihat keadilan terlilit

Mencekik para penjuang mendepak sepak terjang pendidikan

Bukankah pendidikan ujung tombak untuk negeri

Lantas mengapa menghunus anak bangsanya sendiri.

Buta kami buta

Kami bodoh tiada kira

Hendak membaca apa, menerka juga tak bisa

Mengais meraba kata mengeja juga tak daya

Adakah uang memakan segala

Ataukah harga memakan jiwa

Adakah kami dapat membaca jika buku pun satu tak ada

Dapatkah kami belajar jika tiada guru mengajar

Bukankah negeri ini banyak pendidik

Ratusan guru tersedia, jadi pegawai negeri pula

Namun bagaimana nasib kami di desa

Terlunta-lunta buta aksara



Jakarta, 11 November 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar