Aksara menjerit melihat keadilan terlilit
Buta kami buta
Mencekik para penjuang mendepak sepak terjang pendidikan
Bukankah pendidikan ujung tombak untuk negeri
Lantas mengapa menghunus anak bangsanya sendiri.
Buta kami buta
Kami bodoh tiada kira
Hendak membaca apa, menerka juga tak bisa
Mengais meraba kata mengeja juga tak daya
Adakah uang memakan segala
Ataukah harga memakan jiwa
Adakah kami dapat membaca jika buku pun satu tak ada
Dapatkah kami belajar jika tiada guru mengajar
Bukankah negeri ini banyak pendidik
Ratusan guru tersedia, jadi pegawai negeri pula
Namun bagaimana nasib kami di desa
Terlunta-lunta buta aksara
Jakarta, 11 November 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar